100 Petani Kopi Dapat Pinjaman

100 Petani Kopi  Dapat Pinjaman

CURUP, Bengkulu Ekspress - Sebanyak 100 orang petani kopi dari Kabupaten Rejang Lebong akan mendapat bantuan pinjaman lunak. Bantuan pinjaman lunak tersebut akan diberikan oleh Bank BNI Bengkulu.

\"Dalam peningkatan kesejahteraan petani kopi kita, sebanyak 100 petani kopi di Rejang Lebong akan mendapat bantuan pinjaman lunak dari Bank BNI,\" sampai Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Taman SP saat ditemui Jumat (16/11) kemarin.

Dimana menurut Taman, sebanyak 100 petani kopi asal Kabupaten Rejang Lebong tersebut sudah diberangkat ke Kota Bengkulu Jumat pagi kemarin untuk melakukan penandatanganan kerjasama dengan pihak BNI Cabang Bengkulu. Bahkan untuk transportasi yaitu berupa dua unit bus untuk menjemput para petani disiapkan langsung oleh BNI Cabang Bengkulu.

Dijelaskan Taman, bantuan pinjaman lunak yang diberikan oleh BNI Cabang Bengkulu tersebut berupa pinjaman dengan besaran antara Rp 20 juta hingga Rp 25 juta untuk satu orang petani.

Pinjaman tersebut nanti akan digunakan petani Kopi di Rejang Lebong untuk melakukan petik buah merah. Karena untuk tahun 2019 nanti Rejang Lebong sudah bekerjasama dengan PT Saberindo. Dimana PT Saberindo akan menampung sebanyak 100 ton biji kering kopi petik merah dari Kabupaten Rejang Lebong. Dengan harga 1 Kg biji kering kopi petik merah Rp 35 ribu.

\"Para petani perlu mendapat bantuan untuk petik merah, karena untuk melakukan petik merah memang membutuhkan biaya yang lebih,\" jelas Taman.

Karena menurut Taman, dalam panen kopi apabila petani melakukan panen asalan, seharinya satu orang bisa menghasilkan 4 kaleng buah kopi, namun jika melakukan petik merah maka maksimal seharinya hanya bisa panen 2 kaleng. Hal tersebut karena harus dipilih satu-satu atau hanya mengambil biji merahnya saja.

Para petani yang mendapat bantuan pinjaman lunak tersebut, berasal dari sejumlah kecamatan penghasil kopi di Kabupaten Rejang Lebong terutama di kawasan Kecamatan Sindang Dataran tepatnya di Desa VI Suku Menanti. Hal tersebut karena memang selama ini Desa VI Suku Menanti memang sudah menggalakkan petani untuk melakukan petik merah.

\"Selain bunganya yang tergolong rendah, dalam pinjaman ini petani juga diberi keringanan dalam mencicil pinjaman, karena petani tidak akan mencicil setiap bulan namun setelah panen,\" terang Taman.

Lebih lanjut Taman menjelaskan, selain bekerjasama dengan PT Saberindo dalam pembelian biji kopi petik merah, pemerintah pusat juga akan menyiapkan Badan Usaha Milik Petani (BUMP). Dimana setiap BUMP akan mendapat subsidi permodalan Rp 500 juta untuk pengembangan produksi kopi di Kabupaten Rejang Lebong. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: